Jenis-jenis Simplisia (Tanaman Obat) dan Manfaatnya


Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera buat kita semua, tulisan ini akan membahas tentang jenis-jenis simplisia dan manfaatnya, sebenarnya tulisan ini adalah tugas kuliah saya beberapa bulan yang lalu dari dosen mata kuliah "Tanaman Obat dan Rempah". Tugas ini saya selesaikan dengan beberapa sumber yang saya kumpulkan dari internet (mbah google dah andalannya) dan beberapa fotokopian buku dari dosen. Saya sengaja posting tugas ini di blog hanya sekedar ingin berbagi jikalau ada teman2 se jurusan atau siapa saja yang membutuhkan referensi materi tentang simpilisia ini. Baiklah gausah banyak bacod lagi, langsung saja kita bahas mengenai apa saja sih jenis dan manfaat dari simplisia itu, tapi ada baiknya kalau kita mengetahui dulu apa pengertian dari simplisia.

Pengertian Simplisia
Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwa simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun.

Sejarah Penggunaan Simplisia

Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.
Di Indonesia, peKhasiatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.

Jenis-jenis Simplisia dan Manfaatnya 1. Simplisia Daun a. Kucing-Kucingan (Acalypha indica L)
b. Bandotan (Ageratum conyzoides)
c. Lidah Buaya (Aloe Vera L)
d. Patikan Kebo (Euphorbia hirta L)
e. Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
f. Tapak Kuda (Ipomoea Batatas)
g. Daun Sirih (Piper betle L)
h. Kremi (Portulaca quadrifida L.)

2. Simplisia Buah
a. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)
b. Mengkudu (Morinda Citrifolia L.)
c. Buah Naga (Hylocereus undatus (Haw.)Britt.Et R)
d. Jambu Biji (P. Guajava L.)
e. Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam)
f. Kesemek (Diospyros Kaki Thunb.)
g. Nanas (Ananas Cumosus L. Merr)
h. Kepel (Stelechocarpus burahol)

3. Simplisia Biji a. Lada (Piper nigrum L.)
b. Kopi (Coffea Arabica L.)
c. Biji Bunga Matahari (Helianthus Annus L.)
d. Pinang (Areca Catechu L.)
e. Kapulaga (Elettaria cardamomum (L.) Maton.)
f. Kola (Cola acuminata Schott et Endl.)
g. Mahoni (Swietenia Mahogany Jacq.)
h. Petai China (Leucaena Leucocephala, Lmk. De wit.)

karena tulisan ini kepanjangan, slahkan download tulisan ini agar anda dapat membacanya dengan lengkap.

Semoga Tulisan ini Bermanfaat.

Semakin Tau, Semakin Tidak Tau


Semakin banyak kita tahu, semakin kita tidak mengetahui.

Saya tidak tahu dari mana pepatah itu berasal, tapi pada suatu hari kalimat itu seperti meledak di kepala. Bahwa kalimat itu betul adanya.

Apakah kamu akan membuang semua keyakinanmu ketika engkau mengetahui bahwa hal yang kamu yakini didirikan diatas dasar yang tergugat?

Ataukah kamu akan terus meyakini keyakinanmu no matter what?



Hal yang bisa diambil sebagai pelajaran adalah: kita meyakini Tuhan, mempercayainya sebagai sang penguasa, sang raja, sang pencipta, sang maha

Apapun kisah yang melingkupinya, apapun setting yang dibuat untuk memahaminya, apapun kitab yang kita baca atau tidak kita baca.

Seharusnya itu tidak mempengaruhi kita, bukan? Yang kita sembah adalah Allah, Rabb, Tuhan, Gusti, Pangeran, Lord, God, YHWH apapun nama yang kita nisbahkan untuk Nya.

Bukan al quran yang kita sembah. Bukan Muhammad. Bukan Isa. Bukan hadist. Bukan agama. Bukan kiai. Bukan internet. Bukan sejarah.

Banyak-banyaklah minta ampun kepada Nya. Kita tidak tahu apa-apa.

(note for my self n people who wanna read)

sumber: bahayamembaca.blogspot.com